Slide foto
SELAMAT DATANG
Kami Adhi Makayasa™, jasa pembuatan dan perawatan kolam renang telah hadir ditengah Anda dalam membantu perancangan dan pembangunan kolam renang pribadi, komersil, hotel, villa, dll. Selain sebagai kontraktor kami juga menyediakan layanan Online Pool Shop untuk memudahkan Anda dalam berbelanja peralatan kolam renang. Dengan dukungan masyarakat, pengalaman dan tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman di bidangnya kami memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan untuk Anda. Kami memberikan garansi kebocoran konstruksi selama 7 tahun dan garansi peralatan selama 1 tahun dengan harga yang terjangkau. Percayakan pembangunan kolam renang Anda kepada kami, kami akan memberikan yang terbaik untuk Anda.
Jumat, 25 April 2014
Kenali Manfaat Dan Bahaya Klorin Di Kolam Renang
Renang adalah olahraga yang meningkatkan kulitas hidup dan kesehatan
manusia. Tanpa disadari, sebaliknya aktifitas di kolam renang atau
tempat rekreasi lainnya tersebut ternyata dapat menyebabkan penyakit.
Berbagai penyakit mulai dari yang ringan hingga yang berat dapat terjadi
penularannya lewat air. Ternyata gejala demam, batuk, pilek atau
infeksi faringokonjungtivitis yang disebabkan adenovirus penyebarannya
dapat melalui kolam renang. Selain itu berbagai infeksi lain seperti
infeksi mata, infeksi saluran cerna, infeksi telinga bahkan infeksi otak
dapat juga ditularkan lewat air.
Bahkan dalam beberapa penelitian terungkap pengaruh klorin dalam
kadar tertentu dan jangka panjang beresiko mengakibatkan gangguan
berbagai organ tubuh, sebagai pemicu asma dan meningkatkan resiko
kanker. Klorin adalah sejenis zat kimia untuk disinfeksi atau bahan
membunuh kuman di kolam renang.
Berenang di kolam renang atau tempat rekreasi lain adalah kegiatan olah
raga atau rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk
anak-anak. Tempat rekreasi air tersebut meliputi pantai, danau, air
terjun atau tempat rekreasi air lainnya. Tempat lain yang bukan
merupakan tempat rekreasi adalah sungai, rawa atau air banjir.
Beberapa tahun yang lalu Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) atau Badan pengawasan dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat
pernah menutup lebih dari 1.800 kolam renang umum. Tindakan itu
dilakukan karena ditemukan bahaya infeksi yang dapat terjadi pada
perenang. Pada awalnya didapatkan beberapa kasus diare selanjutnya
terjadi peningkatan besar menjadi wabah di tahun 1990-an dengan kasus
sebanyak 16.800 yang berhubungan dengan kolam renang dan spa. Juga
dilaporkan wabah yang terjadi di negara bagian Georgia, AS, dimana
banyak anak menderita sakit akibat kuman E. Coli yang berasal dari
kotoran penderita saat berenang.
Dari inspeksi yang dilakukan CDC terhadap 22.131 kolam renang,
ditemukan 54% kolam renang yang bermasalah, dari masalah penyaringan
(filtrasi) hingga ke masalah Klorin, sebagai desinfektan yang dipakai
untuk air kolam renang. CDC juga mengungkapkan terjadi peningkatan kasus
yang besar atau outbreaks dari penyakit yang disebabkan rekreasi air
dalam tahun 2000 didapatkan 228% lebih banyak dibandingkan 2 tahun
sebelumnya.
Di Indonesia permasalahan ini belum banyak diperhatikan, karena belum
ada data penelitiannya. Melihat kondisi sarana dan system pengawasan
yang ada di Indonesia, mungkin saja permasalahan yang dapat ditimbulkan
lebih harus diwaspadai.
KEUNTUNGAN DAN BAHAYA KLORIN
Disinfeksi air dengan cara memasukkan zat kimia berupa klorin
(chlorine). Manfaat klorin ini adalah sebagai zat kimia yang dapat
membunuh virus, bakteri dan jamur.
Meskipun setelah melalui proses,penyaringan air kelihatan bersih,
namun harus dicurigai masih adanya bakteri di dalam air tersebut. Kadar
Klorin yang dianjurkan sebagai desinfektan untuk kolam renang mempunyai
batas hingga 2,0 PPM (parts per million). Cara pemberian zat klorin
menggunakan chloronator, yaitu menggunakan alat pembubuh khusus zat
klorin dalam bentuk gas (C12). Pot feeding yaitu suatu alat berbentuk
pot cylindris yang digunakan khusus untuk pembubuh zat klorin dalam
bentuk zat cair (larutan zat klorin).
Penelitian mengejutkan dilakukan Profesor Dr. Peter Gaffne dari
Microbiology at Georgia State University dalam penelitian yang berjudul
“Microbiological Evaluation of Swimming Pools in Fulton County Georgia
Atlant). Sekitar 50% dari 252 kolam renang yang diteliti di Amerika
Serikat yang mempunyai level 2.0 ppm ternyata masih didapatkan bakteri
E. Coli and Pseudonomas. Laporan lain menyebutkan meskipun chlor sudah
dalam batas yang direkomendasikan atau 0,2 ppm, masih memerlukan waktu 4
hari untuk mematikan kuman Cryptosporidium parvum yang merupakan salah
satu penyakit infeksi berat.
Klorin yang sering digunakan sebagai zat pembasmi kuman di kolam
renang dalam ruang tertutup terkait dengan penyakit asma terhadap
anak-anak. Demikian hasil suatu penelitian Dr Alfred Barnard dari
Universitas Katolik Leuven, Belgia. Penelitian yang dipublikasikan pula
oleh jurnal kesehatan Occupational and Environmental Medicine tersebut
melibatkan 226 anak-anak sekolah yang sehat sebagai obyek. Pada
anak-anak yang sering berenang di kolam berklorin ditemukan keterkaitan
zat tersebut dengan pemicu asma. Mirip dengan kelainan paru-paru bagi
perokok. Kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni
atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin
yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut dapat
bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap
sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru. Di lain pihak sebenarnya
berenang merupakan olahraga yang baik bagi penderita asma. Tetapi
sebaiknya pada penderita asma dianjurkan berenang di tempat kolam renang
dengan kadar klorin di bawah 0,5 PPM. Juga dianjurkan untuk tidak
berenang di tempat tertutup.
Gangguan hati, ginjal dan susunan saraf pusat dan meningkatkan resiko
kanker akibat dari produk trihalomethanes dari penggunaan chlor. Juga
dilapoprkan iritasi mata dan hidung, gangguan saluran cerna dan anemia
dapat terjadi akbat pengguanan klorin jangka panjang. Washington Post
pada bulan juni tahun 1994 memberitakan bahwa peningkatan absorbsi
klorin ternyata merupakan deretan 10 besar daftar bahan penyebab kanker.